Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Konstruksi Bahan Material Bangunan Pada Rumah Minimalis

Konstruksi Bahan Material Bangunan Pada Rumah Minimalis    Tren desain perumahan di Indonesia saat ini adalah “desain rumah minimalis”, dimana penonjolan desain pada bagian-bagian yang dipelukan saja. Design tersebut mengusung paham  “less is more” Sayangnya, bagi kontraktor desain minimalis ini menjadikan konstruksi bangunan rumah yang kurang terlindung dari cuaca dan mengahadirkan beberapa masalah konstruksi. Dan seringkali kontraktor, mandor, tukang bangunan dan arsitek tidak menyadari beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk membuat konstruksi bangunan rumah tahan gempa dan nyaman untuk dihuni. Atap pada konstruksi bangunan rumah minimalis biasanya tidak menutupi semua dinding dan bukaan.Dinding dibiarkan terkena hujan dan matahari tanpa perlindungan  waterproofing.  Hal ini meningkatkan resiko bocor serta membuat dinding dan jendela menjadi panas. Atap datar membutuhkan membran tahan air untuk menghindari keboc

Penyebab Bahan Material Dinding Bangunan Rumah Retak

Penyebab Bahan Material Dinding Bangunan Rumah Retak Penyebab dinding rumah retak ada dua macam yakni dinding retak struktur dan dinding retak rambut : 1. Dinding retak struktur : • Retakan lebar • Ukuran retakan > 1mm • Terjadi akibat pergerakan tanah dibawah pondasi. • Bila retakan > 2 mm, harus dilakukan perbaikan dengan merenovasi konstruksi fisik  bangunan rumah 2. Dinding retak rambut • Retakan bercabang-cabang • Ukuran retakan < 1mm • Terjadi akibat: • Pekerjaan acian yang tidak sempurna misalnya aplikasi saat dinding dalam kondisi panas sehingga ikatan acian belum sempat menyatu dengan plesteran sudah kering terlebih dahulu • Acian semen yang tipis dan belum kering kemudian dilapisi lagi dengan acian • Cat yang digunakan tidak memiliki elastisitas yang baik. Mengatasi dinding rumah retak diatas dengan lakukan penyiraman air sampai jenuh terlebih dahulu pada bidang-bidang yang akan di aci agar kond

Kesalahan Penggunaan Pada Aplikasi Material Bahan Bangunan Semen

Kesalahan Penggunaan Pada Aplikasi Material Bahan Bangunan Semen Penyimpanan semen Pada dasarnya salah-satu sifat semen adalah sangat mudah menyerap air / uap air / kelembaban udara di sekitarnya. Sedikit saja pada lingkungan berair, maka semen akan menyerapnya dan membuatnya menjadi mengeras dan tak dapat digunakan, Oleh karenanya, semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah/lantai, sebaiknya diberi alas plastik, karton atau palet kayu. Jenis semen yang tidak sesuai dengan peruntukan Ada beberapa jenis semen yang diproduksi oleh pabrikan. Ada semen yang khusus dibuat agar tahan terhadap sulfat, contohnya semen yang digunakan untuk pembuatan saluran irigasi, dam, bendungan, bangunan tepi pantai, dsb. Perbandingan komposisi yang tidak tepat Adukan atau campuran antara semen dan pasir dibedakan menurut penggunaannya (lihat tabel Petunjuk Praktis Penggunaan Semen PCC). Sebagai contoh,

Perbandingan Material Bangunan Rangka Atap Rumah Beton, Baja, dan Kayu

Rangka atap rumah merupakan elemen bangunan yang sangat penting karena fungsinya yang menaungi dan melindungi elemen bangunan di bawahnya. Namun yang tak kalah penting adalah rangka atap sebagai struktur yang menopang material penutup atap. Secara garis besar terdapat beberapa material yang paling sering digunakan sebagai material rangka atap, yaitu : kayu, beton, baja profil, dan baja ringan. Berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan masing-masing karakter bahannya. Rangka Atap Kayu Rangka atap kayu tahan terhadap karat, beratnya cukup ringan sekitar 10 kg/m2, proses pelaksanaan pekerjaan cepat, dan bentuk desain atap bebas. Kekurangannya adalah harga kayu berkualitas baik relatif mahal, tidak tahan rayap, kadang ukuran kurang presisi, muai susut (tidak tahan terhadap perubahan suhu), cepat menjalarkan api. Untuk itu diperlukan finishing anti rayap, serta relatif lebih sering memerlukan perawatan. Rangka Atap Beton Jenis rangka atap beton

Teknik Cara Acian Dinding Tembok Rumah yang Baik dan Benar

Meski terkesan mudah dan sederhana, hasil pengacian pada dinding (acian dinding) tidaklah sebagus yang kita kira. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, Anda harus memperhatikan proses-nya langkah demi langkah dengan cermat. Poin pertama acian dinding yang harus Anda perhatikan adalah plesteran pada dinding rumah yang akan Anda aci. Aplikasi acian sangat tergantung dari kualitas plesteran. Kualitas plesteran yang baik akan menghasilkan acian dinding tembok rumah yang baik pula. Plesteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian dinding. Jika pasir yang digunakan untuk plesteran mengandung lumpur terlalu tinggi, maka akan terjadi penyusutan sehingga plesteran akan retak yang berakibat retak dinding tembok rumah. Untuk itu sebelum dilakukan acian, plesteran harus kering dan tidak terjadi lagi penyusutan. Seharusnya acian dinding dilakukan pada plesteran berumur 2-3 minggu untuk dinding dalam sedangkan untuk dinding luar bisa lebih